KOMPAS/AGUS SUSANTO
Guru yang mengikuti tes Uji Kompetensi Guru (UKG) 2012
meninggalkan ruang multimedia di SMK 26, Rawamangun, Jakarta Timur,
Senin (30/7/2012). UKG gelombang pertama yang dilaksanakan pukul 08.00
WIB hingga 10.00 WIB tidak bisa berjalan karena server tidak bisa
diakses. Para guru hanya bisa mengisi profil data diri, namun belum bisa
mengakses soal.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kegagalan uji kompetensi
online (UKG) online di sejumlah daerah yang masih terjadi pada Selasa
(31/7/2012) ini, diminta untuk segera dievaluasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan didesak untuk menghentikan dulu pelaksanaan UKG agar tidak merugikan guru.
"Persoalan
teknis masih terjadi di banyak daerah sampai hari kedua. Ini karena
pelaksanaan UKG yang tergesa-gesa, dipaksakan harus saat ini juga.
Sebaiknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengambil langkah cepat
untuk menghentikan dulu sementara UKG sampai siap," kata Ketua Umum
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo, di
Jakarta, Selasa (31/7/2012).
Menurut Sulistyo, kondisi
psikologis guru sangat terganggu karena ketidakpastian UKG. Para guru
sudah mempersipakan diri dan hadir di lokasi ujian, namun batal ikut
ujian karena koneksi internet gagal tersambung ke server pusat.
"Para
guru ini hadir dnegan biaya sendiri. Ada yang dari luar kota dan
menginap. Kasihan, kan guru ini sudah menjalankan kewajibannya untuk
hadir, tetapi tidak bisa ujian karena kendala teknis yang semestinya
sudah diperhitungkan jauh-jauh hari oleh pemerintah," kata Sulistyo.
Para
guru yang gagal ujian pun kebingungan karena belum mendapat kepastian
kapan akan ujian. Ada guru yang masih bertahan di kota tempat ujian
karena terlambat mendapat kebijakan dari pemerintah.
"UKG
ini begitu mendadak. Belum ada uji coba di beberapa tempat dan terlihat
keberhasilannya, tiba-tiba dilaksanakan serentak di seluruh daerah.
Akibatnya, pelaksanaan gagal di hari H-nya. Ini kan sangat merugikan
guru," kata Sulistyo.
Mendikbud, kata Sulistyo, seharusnya segera mengeluarkan keputusan untuk mengehntikan dulu UKG online. Hasil pemetaan menjadi tidak baik, karena persoalan teknis dan kondisi guru yang tidak siap.
"Kok,
Kemendikbud sepertinya bernafsu sekali ya menggelar UKG? Niatnya kan
baik, tujuannya juga baik. Guru-guru pun paham dan mulai mempersiapkan
diri. Tetapi jika tidak disipakan dengan baik, ya guru juga yang rugi,"
kata Sulistyo.
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/31/16053553/PGRI.Hentikan.Dulu.UKG.Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar